Alasan Mendikbud Bebaskan Siswa Pilih Mata Pelajaran di UN
Kebijakan itu hanya
untuk siswa SMA
Jumat, 20 Januari 2017 | 00:24 WIB
Oleh : Lis Yuliawati, Moh Nadlir
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. (VIVA/Eduard)
VIVA.co.id – Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengungkapkan
siswa didik bebas memilih salah satu mata pelajaran sesuai jurusan yang
diujikan di ujian nasional. Hal itu bertujuan agar siswa bisa memperdalam
materi dari mata pelajaran yang dipilihnya.
"Karena
keterbatasan waktu untuk ujian kan, sehingga nanti kalau pesertanya banyak yang
milih, kemudian pilihannya itu materinya karena hanya satu tidak tiga-tiganya,
itu kan jadi lebih dalam," kata Muhadjir, Kamis, 19
Januari 2017.
Namun, kebijakan
bebas memilih pelajaran itu hanya untuk siswa tingkat sekolah menengah atas
(SMA) sesuai dengan jurusan siswa tersebut. Di luar mata pelajaran wajib yakni
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
"Biar mereka
memfokuskan pada perminatan tertentu dan UN untuk pemetaan, tidak ada kaitan
dengan lulus atau tidak lulus," katanya.
Dengan begitu, kata
dia, pihaknya bisa mengukur kedalaman dan keluasan siswa terhadap materi-materi
yang diujikan. Harapannya, materi atau bidang-bidang yang perlu dibenahi akan
bisa diketahui.
Menurut dia, siswa
dibebaskan memilih pelajaran UN juga tidak berpengaruh terhadap proses seleksi
di perguruan tinggi. Sebab, tidak ada hubungannya memilih mata pelajaran di UN
dengan seleksi masuk perguruan tinggi.
Terlebih, hasil UN
selama ini tidak menjadi acuan atau tolak ukur masuk perguruan tinggi. "PT
(perguruan tinggi) punya standar sendiri dan lebih otonom, menjaga
brandingnya," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
(ren)
ANALISIS BERITA
A. Unsur
Berita :
a. What
: Mendikbud Bebaskan Siswa Pilih Mata Pelajaran di UN
b. Who
: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi
c. Where
: Siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA)
d. When
: Kamis, 19 Januari 2017
e. Why
: Hal itu bertujuan agar siswa bisa memperdalam materi dari mata pelajaran yang
dipilihnya
f. How
: kebijakan bebas memilih pelajaran itu hanya untuk siswa tingkat sekolah
menengah atas (SMA) sesuai dengan jurusan siswa tersebut. Di luar mata
pelajaran wajib yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
B. Gaya
Bahasa : Berita ini termasuk berita hardnews karena langsung 5w+1h dan bahasa
yang digunakan dalam berita mudah di fahami oleh masyarakat, tidak adanya
kata-kata yang sulit untuk di mengerti.
Pemerintah Janji Berikan Pendidikan Berkualitas dan Merata
Senin, 15 Mei 2017 - 16:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Puan Maharani. Foto/Rahmat Sahid.
JAKARTA - Pemerintah
berjanji untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada seluruh masyarakat.
Pemerintah juga berkomitmen memberikan pendidikan secara merata di seluruh
Indonesia.
Berkaitan janji tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengunjungi Provinsi Bengkulu. Puan mengawali dengan mengunjungi SD Negeri 61 dan PAUD Melati di Desa Dusun Baru, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma untuk menyerahkan sejumlah paket bantuan.
"Pada Pasal 3 UU ini ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Puan dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Bupati Seluma, Provinsi Bengkulu, Senin, (15/5/2017).
Menurutnya peringatan Hardiknas yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2017 bertajuk Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas berkaitan erat dengan fenomena dunia yang berubah cepat dan menuntut kualitas semakin baik. Dia menambahkan, arah dan tujuan pendidikan nasional, seperti diamanatkan UUD 1945 memiliki tujuan utama mencerdaskan kehidupan berbangsa yang diikuti dengan peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para peserta didik.
"Melalui program KIP ini, diharapkan seluruh anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan dan menjadikan anak-anak Indonesia yang maju dan berakhlak mulia,” ucapnya.
(kur)
Berkaitan janji tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengunjungi Provinsi Bengkulu. Puan mengawali dengan mengunjungi SD Negeri 61 dan PAUD Melati di Desa Dusun Baru, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma untuk menyerahkan sejumlah paket bantuan.
"Pada Pasal 3 UU ini ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Puan dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Bupati Seluma, Provinsi Bengkulu, Senin, (15/5/2017).
Menurutnya peringatan Hardiknas yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2017 bertajuk Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas berkaitan erat dengan fenomena dunia yang berubah cepat dan menuntut kualitas semakin baik. Dia menambahkan, arah dan tujuan pendidikan nasional, seperti diamanatkan UUD 1945 memiliki tujuan utama mencerdaskan kehidupan berbangsa yang diikuti dengan peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para peserta didik.
"Melalui program KIP ini, diharapkan seluruh anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan dan menjadikan anak-anak Indonesia yang maju dan berakhlak mulia,” ucapnya.
(kur)
ANALISIS BERITA
A.
Unsur
Berita
a.
What
: Pemerintah Janji Berikan Pendidikan Berkualitas dan Merata
b.
Who
: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko
PMK) Puan Maharani
c.
Where : Provinsi Bengkulu
d.
When
: Senin, 15 mei 2017
e.
Why
: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa
f.
How : Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani
mengunjungi Provinsi Bengkulu. Puan mengawali dengan mengunjungi SD Negeri 61
dan PAUD Melati di Desa Dusun Baru, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma untuk
menyerahkan sejumlah paket bantuan.
B.
Gaya
Bahasa
Berita ini
termasuk hard news karena langsung berisi 5w+1h dan bahasa yang digunakan dalam
berita ini mudah di mengerti untuk semua kalangan masyarakat.
Gambia-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan
LONDON - Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Gambia, Dr. Badara Alieu Joof bertemu dengan Dubes RI
di Dakar, Mansyur Pangeran, yang juga Dubes untuk Gambia. Pertemuan digelar
bertujuan memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama bidang pendidikan.
Menteri Badara Joof membawa delegasi yang
terdiri dari unsur Kementerian Pendidikan Tinggi Gambia, University of The
Gambia (UTG) dan lembaga pelatihan Gambia Technical Training Institute (GTTI),
kata Pensosbud KBRI Dakar Diman Prihadi kepada Antara London, Kamis
(18/5/2017).
Menteri Badara Joof menyampaikan Pemerintah
Gambia sangat mengapresiasi bantuan yang selama ini diberikan Pemerintah
Indonesia dalam upaya mendukung Gambia membangun sektor pertanian.
Pemerintah RI telah membantu meningkatkan
kapasitas petani Gambia melalui Balai Pelatihan Pertanian Agriculture Rural
Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang didirikan Pemri tahun
1998.
Menteri Badara Joof memandang kemajuan
pembangunan yang dimiliki Indonesia itu menyebutkan "Indonesia is Gambia's
neighbour, although not geographically, but conceptually experienced,
politically and economically.
Pemerintah Gambia ingin meningkatkan hubungan
bilateral dengan Indonesia dalam bidang pendidikan fokus pada empat area, yaitu
pertanian, pariwisata, teknologi dan engineering.
Ia mengatakan Gambia sangat memerlukan bantuan
dari Indonesia dalam mengembangkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologinya
khususnya di bidang civil engineering, mechanical dan engineering serta
arsitektur.
Di bidang pariwisata, ia menyampaikan Gambia
tidak ingin terbatas hanya pada obyek wisata resort dalam menunjang sektor
pariwisatanya. Oleh karena itu, Gambia sangat membutuhkan asistensi dan
expertise dari Indonesia dalam mengeksploitasi potensi pariwisatanya seperti
pengembangan eco-tourismyang saat ini sedang populer di Indonesia.
Sejak 2008 hingga 2016, Pemerintah Indonesia
memberikan beasiswa kepada 18 pelajar Gambia melalui skema beasiswa Darmasiswa
dan KNB.
Dari 18 pelajar Gambia tersebut, satu orang
peserta telah menjadi dosen di University of The Gambia, Gibriel Badjie, yang
pada September ini dicalonkan mengikuti World Congress on Indonesianist 2017
yang diadakan di Bali, 4-8 September mendatang.
Joof juga mendorong ditandanganinya Memorandum
of Understanding (MoU) antara UTG dengan Universitas Brawijaya (UB) sebagai
tindak lanjut dari pertemuan antara Dubes RI Dakar, UB dan UTG di KBRI Dakar 21
Mei mendatang. (sus)
ANALISIS BERITA
A.
Unsur
Berita
a.
What
: Gambia-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan
b.
When
: Kamis, 18 Mei 2017
c.
Who
: Dr. Badara Alieu Joof , Dubes RI
d.
Where
: Dakar
e.
Why
: Memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama bidang pendidikan
f.
How
: Pemerintah RI telah membantu meningkatkan kapasitas petani Gambia melalui
Balai Pelatihan Pertanian Agriculture Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di
Jenoi, Gambia, yang didirikan Pemri tahun 1998. Pemerintah Indonesia memberikan
beasiswa kepada 18 pelajar Gambia melalui skema beasiswa Darmasiswa dan KNB.
B.
Gaya
Bahasa
Berita ini
termasuk berita hard news yang berskala internasional dan mungkin gaya bahasa
yang digunakan kurang di mengerti oleh masyarakat awam Karena terdapat
kata-kata berupa bahasa asing atau bahasa inggris.
Problematika Sarana Prasarana Pendidikan
Perlu Direspons Cepat
Liputan6.com, Jakarta Data Pokok
Pendidikan (Dapodik) menunjukkan lebih dari 70 persen sarana dan prasarana
pendidikan di Indonesia dalam kondisi rusak dan tidak memenuhi standar
operasional yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Hal ini yang mendorong
Komisi X DPR membentuk Panja Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X
DPR RI Abdul Fikri usai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan beberapa
Kepala Dinas Pendidikan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11) lalu.
“RDP ini adalah konfirmasi dari Dapodik bahwa dari 1,8 juta ruang kelas hanya sekitar 466 ribu saja yang baik dan 1,3 jutanya dalam keadaan rusak. Itu artinya hanya sekitar 70 persen sarana prasarana pendidikan yang layak,” tegas Fikri.
Politisi F-PKS itu menekankan, problematika tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Ia menambahkan, pihaknya mengundang perwakilan Kepala Dinas Kabupaten dan Kota untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di daerah setempat. Namun hanya dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
“Sesungguhnya kita juga mengundang perwakilan baik bagian Indonesia Barat, Indonesia Tengah, maupun Indonesia Timur, tapi tidak datang semuanya sehingga perlu dilakukan pertemuan selanjutnya,” imbuh Fikri.
Politisi asal dapil Jateng itu menjelaskan, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) baik guru dan tenaga kependidikan juga menjadi salah satu faktor problematika yang terjadi dalam sarana prasarana pendidikan.
“Karena guru sebagai elemen yang sangat vital dalam proses belajar mengajar. Tapi karena kondisinya sangat memprihatinkan maka sarana dan prasarana itu kita selesaikan satu-satu, dan panjanya adalah tentang sarana prasarana pendidikan,” tegasnya.
“RDP ini adalah konfirmasi dari Dapodik bahwa dari 1,8 juta ruang kelas hanya sekitar 466 ribu saja yang baik dan 1,3 jutanya dalam keadaan rusak. Itu artinya hanya sekitar 70 persen sarana prasarana pendidikan yang layak,” tegas Fikri.
Politisi F-PKS itu menekankan, problematika tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Ia menambahkan, pihaknya mengundang perwakilan Kepala Dinas Kabupaten dan Kota untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di daerah setempat. Namun hanya dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
“Sesungguhnya kita juga mengundang perwakilan baik bagian Indonesia Barat, Indonesia Tengah, maupun Indonesia Timur, tapi tidak datang semuanya sehingga perlu dilakukan pertemuan selanjutnya,” imbuh Fikri.
Politisi asal dapil Jateng itu menjelaskan, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) baik guru dan tenaga kependidikan juga menjadi salah satu faktor problematika yang terjadi dalam sarana prasarana pendidikan.
“Karena guru sebagai elemen yang sangat vital dalam proses belajar mengajar. Tapi karena kondisinya sangat memprihatinkan maka sarana dan prasarana itu kita selesaikan satu-satu, dan panjanya adalah tentang sarana prasarana pendidikan,” tegasnya.
ANALISIS BERITA
A.
Unsur Berita
a. What : Problematika Sarana Prasarana Pendidikan Perlu Direspons Cepat
b. Who : Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri
c. When : Jakarta, Rabu , 23 November 2016
d. Where : di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta
e. Why : Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menunjukkan lebih dari 70 persen
sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia dalam kondisi rusak dan tidak
memenuhi standar operasional yang sudah ditentukan oleh pemerintah
f. How : Komisi X DPR membentuk Panja Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar
dan Menengah.
B.
Gaya Bahasa
Berita ini termasuk
hard news dan bahasa dalam berita ini mudah dimengerti
Generasi Muda Harus Saling Peduli Pendidikan di
Indonesia
PT
Ultrajaya Milk bersama Indonesia Mengajar, mengirim 50 pengajar muda ke pelosok
Indonesia dalam kampanye pendidikan Shake to Care Moore
Liputan6.com,
Jakarta Semua remaja tentunya memiliki cita-cita di masa depan kelak. Namun untuk meraih impian
itu membutuhkan modal yang tak ternilai yaitu, ilmu.
Membicarakan ilmu atau pendidikan di Indonesia, tentu membutuhkan upaya yang
besar. Bukan hanya diperlukan finansial yang besar, melainkan juga upaya
pemerataan sarana pendidikan di Indonesia khususnya di daerah pelosok, seperti
di Halmahera, Maluku.
Dalam mewujudkan program kampanye pendidikan,
pihak PT Ultrajaya Milk bersama Indonesia Mengajar merekrut lebih dari 50
pengajar muda untuk memberikan pendidikan dasar yang layak bagi anak-anak
di pedalaman Indonesia.
"Masalah pendidikan memang tidak akan
pernah selesai. Namun setidaknya membenahkan dikit demi sedikit seperti yang
dikerjakan Indonesia mengajar ini cukup positif untuk dilakukan bersama,"
ujar Evi Herawati Trisna, direktur eksekutif Indonesia Mengajar dalam acara
Penyerahan Donasi "Shake to Care Mooore" Ultra Milk, Selasa
(21/06/2016).
Bentuk komitmen yang dibangun oleh kedua belah
pihak ini sudah berjalan selama kurang lebih lima tahun. Partisipasi dan rasa
kepedulian remaja Indonesia di bidang pendidikan ternyata cukup
besar lewat kampanye ini.
Proses pemilihan pengajar muda dalam kampanye
ini melewati tahap seleksi terlebih dahulu, dengan kriteria minimal mengantongi
ijazah sarjana strata satu.
Seperti Rahmat Danu Andika, pria lulusan
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini telah berhasil menjadi
seorang pengajar muda yang dikirim ke pedalaman Halmahera, tepatnya di pulau
Bacan, Maluku.
"Waktu tahu ada Indonesia Mengajar, saya
mendaftar secara online, waktu itu usia saya masih sekitar 22 atau 23
tahun, gitu. Nah yang mendaftar itu kurang
lebih 1.300, tapi yang dipilih hanya 51 orang termasuk saya. Dan pengajar muda
yang lolos dikirim ke lima kabupaten di Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya--sebagai generasi penerus bangsa
Indonesia--, bukan hanya orang-orang yang berpengalaman atau orang tua saja
yang bisa memajukan anak Indonesia ke arah atau masa depan mereka.
Dika sapaan hangat pria berusia 29 tahun ini
justru beranggapan bahwa para generasi muda bangsa Indonesia dapat saling
berbagi dengan cara ini.
Tak ada kesulitan yang dialami Dika saat
mengajar 24 murid SD di sana. Bahkan Dika melihat para murid itu memiliki
semangat juga antusiasme yang cukup tinggi untuk belajar dan meraih cita-cita
mereka.
A.
Unsur berita
1. What : Generasi Muda Harus Saling Peduli Pendidikan di Indonesia
2. Who : PT Ultrajaya Milk
3. When : 21 Juni 2016
4. Where : Halmahera, Maluku.
5. Why : Pendidikan di Indonesia butuh finansial yang besar dan juga
butuh pemerataaan pada wilayah pelosok di Indonesia
6. How : Dalam mewujudkan program kampanye pendidikan, pihak PT Ultrajaya
Milk bersama Indonesia Mengajar merekrut lebih dari 50 pengajar muda untuk
memberikan pendidikan dasar yang layak bagi anak-anak di pedalaman
Indonesia.
B.
Gaya Bahasa
Berita ini termasuk
hard news dan berskala nasional, gaya bahasa dalam berita ini baik dan mudah di
mengerti.
Pendidikan Indonesia Harus Bertingkat
Internasional
Sejak
tahun 2000 sampai dengan wisuda hari ini Universitas Timor telah meluluskan
4591 sarjana dari berbagai disiplin ilmu
Liputan6.com,
Jakarta Pengamat pendidikan dari Putera Sampoerna
Foundation, Nenny Soemawinata mengatakan, pendidikan Indonesia harus berani
memulai menuju pada tingkat internasional.
"Untuk mengejar ketertinggalan, kita harus
meningkatkan kompetensi yang setingkat dengan internasional," kata Nenny,
di Jakarta, Selasa (30/6) sore.
Ia menjelaskan, paling tidak pada tingkatan
universitas kompetensinya sudah memasuki standar internasional.
Tingkatan internasional yang dia maksud adalah,
mulai dari disiplin ilmu, penguasaan bahasa, materi pengajar serta daya saing
yang mulai diperhitungkan.
"Sebentar lagi akan memasuki pasar
internasional, maka kompetensi kerja individu bisa jadi akan berhadapan
langsung dengan lulusan-lulusan terbaik di negara masing-masing," kata
Nenny.
Pada Desember 2015 Indonesia akan memasuki
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan persaingan tersebut akan menyebabkan banyak
kompetisi dalam dunia kerja dan usaha.
Ketika tingkat pendidikan Indonesia bisa
memasuki kategori internasional, maka akan lebih mudah bagi individu untuk
bersaing dengan lulusan dari luar negeri.
"Setiap tahunnya sekitar 42 ribu lulusan
teknik. Yang dibutuhkan sekitar 175 ribu dari berbagai kategori, maka
kesempatan bersaing dengan lulusan negara lain akan lebih besar," katanya.
Saat ini berbagai program telah dicanangkan
oleh Sampoerna untuk membantu pendidikan Indonesia, diantaranya mempersiapkan
sekitar 1000 anak didik bertaraf internasional.
Ia berharap semangat belajar dari masyarakat
Indonesia tetap besar untuk membawa kompetensi individu menjadi lebih baik,
mengingat kemampuan Indonesia secara individu tidak kalah dengan negara-negara
tetangga.
A.
Unsur Berita :
1. What : Pendidikan Indonesia Harus Bertingkat Internasional
2. Who : Nenny Soemawinata (Pengamat pendidikan dari Putera Sampoerna
Foundation )
3. When : Selasa, 30 juni 2016
4. Where : Jakarta
5. Why : Untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia harus meningkatkan
kompetensi yang setingkat dengan internasional
6. How : Tingkatan internasional yang dia maksud adalah, mulai dari
disiplin ilmu, penguasaan bahasa, materi pengajar serta daya saing yang mulai
diperhitungkan. Saat ini berbagai program telah dicanangkan oleh Sampoerna
untuk membantu pendidikan Indonesia, diantaranya mempersiapkan sekitar 1000
anak didik bertaraf internasional. Ia berharap semangat belajar dari masyarakat
Indonesia tetap besar untuk membawa kompetensi individu menjadi lebih baik,
mengingat kemampuan Indonesia secara individu tidak kalah dengan negara-negara
tetangga.
B.
Gaya Bahasa
Berita ini termasuk
berita hard news dan berskla nasional , bahasa yang digunakan dalam berita ini
baik dan mudah dimengerti
Anies Ingin Pendidikan di Jakarta Bermutu
Noval
Dhwinuari Antony - detikNews
Jakarta -
Cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut pemerintah harus selalu
memikirkan pendidikan meski ada atau tidaknya hari pendidikan. Bagi masyarakat,
hari pendidikan adalah refleksi tahunan.
"Pemerintah punya tanggung jawabnya sendiri (soal pendidikan). Kalau pemerintah itu, ada hari pendidikan dan tidak harus selalu memikirkan soal pendidikan. Bagi kita, masyarakat umum, kenapa ada hari pendidikan, sebetulnya untuk menjadi pengingat saja setiap tahun, bahwa kita seperti ini karena dibantu pendidikan, dan kesempatan bagi kita untuk mengembalikan pada dunia pendidikan," ujar Anies di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017).
Jika telah dilantik menjadi Gubernur DKI, Anies bersama wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno, akan menjadikan pendidikan sebagai prioritas di DKI. Hal ini telah menjadi janji kampanyenya selama turun menyapa warga.
"Kita ingin pendidikan di Jakarta menjadi pendidikan yang bermutu dan tuntas bagi semua. Akses bagi semua itu dibuat baik. Nah tentu PR itu harus dituntaskan dalam bentuk program dan bentuk ukuran-ukuran yang nanti akan kita siapkan sebelum Oktober," kata Anies.
Anies akan resmi memimpin Ibu Kota pada Oktober mendatang. Pihaknya memiliki waktu sekitar 6 bulan untuk menyiapkan berbagai program kerja, salah satunya pendidikan.
"Kita akan fokus pada mutu guru, mutu kepala sekolah, mutu fasilitas, sarana-prasarana, harapan itu akan bisa meningkatkan pendidikan di Jakarta," ujar mantan Mendikbud itu.
Anies juga akan membuat target untuk meningkatkan pendidikan di Ibu Kota. "Nanti kita buat targetnya secara bertahap, dan kita ingin bisa menjangkau yang sudah telanjur putus juga. Karena kenyataannya sudah telanjur putus. Kalau sudah telanjur putus, jangan sampai dibuang, atau didiamkan, tapi justru malah dilibatkan," tuturnya.
Ajak Semua Pihak Terlibat Tingkatkan Mutu Pendidikan
Anies mengajak semua pihak ikut merayakan kemajuan pendidikan di Hari Pendidikan Nasional hari ini. Hal itu dilakukan untuk bertanya kepada diri sendiri, apa kontribusi yang diberikan kepada dunia pendidikan.
"Hari Pendidikan Nasional adalah kesempatan bagi kita untuk merayakan kemajuan pendidikan, merayakan hasil pendidikan, sekaligus menanyakan apa yang kami bisa kontribusikan untuk pendidikan," kata Anies
Karena pendidikan, Anies mencontohkan, masyarakat dapat membaca dan lebih maju kesejahteraannya. "Kita semua yang membaca berita online, yang menonton berita televisi, yang membaca berita di mana-mana, kemampuan kita membaca itu karena dididik oleh guru. Kemampuan kita menulis itu karena dididik oleh guru dan orang tua kita," ujarnya.
Untuk itu, Hardiknas hendaknya menjadi refleksi bagi tiap orang untuk bertanya kepada diri sendiri, apa yang sudah diberikan kepada dunia pendidikan. Mantan Mendikbud itu mengajak untuk mengembalikan apa yang sudah didapatkan dari dunia pendidikan.
"Istilahnya memang kita kembalikan apa yang sudah kita dapat, jadi bukan apa yang kita sumbangkan. Kalau sumbangkan itu seakan kita belum dapat apa-apa, kita berikan apa yang sudah kita dapatkan dari pendidikan," ujarnya.
"Saya mengajak kepada semua di Hari Pendidikan ini untuk merefleksikan apa yang sudah kita berikan, apa yang sudah kita kembalikan. Kalau belum, mari kita berbuat sesuatu untuk pendidikan. Dan kontribusi terbesar untuk kita memberi kontribusi kepada dunia pendidikan adalah dengan kehadiran, keterlibatan," tuturnya.
Cara untuk terlibat dalam dunia pendidikan adalah mendatangi sekolah tempat menimba ilmu. "Sesekali datangi guru yang pernah mengajar kita, lalu tanyakan apa yang bisa kita bantu untuk mereka, ya sekolah kita guru kita. Kalau itu kita lakukan sama-sama, maka insyaallah percepatan peningkatan mutu pendidikan kita insyaallah bisa terbantu," ucapnya.
(nvl/idh)
"Pemerintah punya tanggung jawabnya sendiri (soal pendidikan). Kalau pemerintah itu, ada hari pendidikan dan tidak harus selalu memikirkan soal pendidikan. Bagi kita, masyarakat umum, kenapa ada hari pendidikan, sebetulnya untuk menjadi pengingat saja setiap tahun, bahwa kita seperti ini karena dibantu pendidikan, dan kesempatan bagi kita untuk mengembalikan pada dunia pendidikan," ujar Anies di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017).
Jika telah dilantik menjadi Gubernur DKI, Anies bersama wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno, akan menjadikan pendidikan sebagai prioritas di DKI. Hal ini telah menjadi janji kampanyenya selama turun menyapa warga.
"Kita ingin pendidikan di Jakarta menjadi pendidikan yang bermutu dan tuntas bagi semua. Akses bagi semua itu dibuat baik. Nah tentu PR itu harus dituntaskan dalam bentuk program dan bentuk ukuran-ukuran yang nanti akan kita siapkan sebelum Oktober," kata Anies.
Anies akan resmi memimpin Ibu Kota pada Oktober mendatang. Pihaknya memiliki waktu sekitar 6 bulan untuk menyiapkan berbagai program kerja, salah satunya pendidikan.
"Kita akan fokus pada mutu guru, mutu kepala sekolah, mutu fasilitas, sarana-prasarana, harapan itu akan bisa meningkatkan pendidikan di Jakarta," ujar mantan Mendikbud itu.
Anies juga akan membuat target untuk meningkatkan pendidikan di Ibu Kota. "Nanti kita buat targetnya secara bertahap, dan kita ingin bisa menjangkau yang sudah telanjur putus juga. Karena kenyataannya sudah telanjur putus. Kalau sudah telanjur putus, jangan sampai dibuang, atau didiamkan, tapi justru malah dilibatkan," tuturnya.
Ajak Semua Pihak Terlibat Tingkatkan Mutu Pendidikan
Anies mengajak semua pihak ikut merayakan kemajuan pendidikan di Hari Pendidikan Nasional hari ini. Hal itu dilakukan untuk bertanya kepada diri sendiri, apa kontribusi yang diberikan kepada dunia pendidikan.
"Hari Pendidikan Nasional adalah kesempatan bagi kita untuk merayakan kemajuan pendidikan, merayakan hasil pendidikan, sekaligus menanyakan apa yang kami bisa kontribusikan untuk pendidikan," kata Anies
Karena pendidikan, Anies mencontohkan, masyarakat dapat membaca dan lebih maju kesejahteraannya. "Kita semua yang membaca berita online, yang menonton berita televisi, yang membaca berita di mana-mana, kemampuan kita membaca itu karena dididik oleh guru. Kemampuan kita menulis itu karena dididik oleh guru dan orang tua kita," ujarnya.
Untuk itu, Hardiknas hendaknya menjadi refleksi bagi tiap orang untuk bertanya kepada diri sendiri, apa yang sudah diberikan kepada dunia pendidikan. Mantan Mendikbud itu mengajak untuk mengembalikan apa yang sudah didapatkan dari dunia pendidikan.
"Istilahnya memang kita kembalikan apa yang sudah kita dapat, jadi bukan apa yang kita sumbangkan. Kalau sumbangkan itu seakan kita belum dapat apa-apa, kita berikan apa yang sudah kita dapatkan dari pendidikan," ujarnya.
"Saya mengajak kepada semua di Hari Pendidikan ini untuk merefleksikan apa yang sudah kita berikan, apa yang sudah kita kembalikan. Kalau belum, mari kita berbuat sesuatu untuk pendidikan. Dan kontribusi terbesar untuk kita memberi kontribusi kepada dunia pendidikan adalah dengan kehadiran, keterlibatan," tuturnya.
Cara untuk terlibat dalam dunia pendidikan adalah mendatangi sekolah tempat menimba ilmu. "Sesekali datangi guru yang pernah mengajar kita, lalu tanyakan apa yang bisa kita bantu untuk mereka, ya sekolah kita guru kita. Kalau itu kita lakukan sama-sama, maka insyaallah percepatan peningkatan mutu pendidikan kita insyaallah bisa terbantu," ucapnya.
(nvl/idh)
A.
Unsur Berita :
1. What : Anies Ingin Pendidikan di Jakarta Bermutu
2. Who : Anies Rasyid Baswedan
3. When : Selasa 2 Mei 2017
4. Where : Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur
5. Why : pemerintah harus selalu memikirkan pendidikan meski ada atau
tidaknya hari pendidikan. Bagi masyarakat, hari pendidikan adalah refleksi
tahunan. "Kita ingin pendidikan di Jakarta menjadi pendidikan yang bermutu
dan tuntas bagi semua. Akses bagi semua itu dibuat baik. Nah tentu PR itu harus
dituntaskan dalam bentuk program dan bentuk ukuran-ukuran yang nanti akan kita
siapkan sebelum Oktober," kata Anies
6. How : "Kita akan fokus pada mutu guru, mutu kepala sekolah,
mutu fasilitas, sarana-prasarana, harapan itu akan bisa meningkatkan pendidikan
di Jakarta," ujar mantan Mendikbud itu.
Anies juga akan membuat target untuk meningkatkan pendidikan di Ibu Kota. "Nanti kita buat targetnya secara bertahap, dan kita ingin bisa menjangkau yang sudah telanjur putus juga. Karena kenyataannya sudah telanjur putus. Kalau sudah telanjur putus, jangan sampai dibuang, atau didiamkan, tapi justru malah dilibatkan," tuturnya.
Anies juga akan membuat target untuk meningkatkan pendidikan di Ibu Kota. "Nanti kita buat targetnya secara bertahap, dan kita ingin bisa menjangkau yang sudah telanjur putus juga. Karena kenyataannya sudah telanjur putus. Kalau sudah telanjur putus, jangan sampai dibuang, atau didiamkan, tapi justru malah dilibatkan," tuturnya.
B.
Gaya Bahasa
Berita
ini termasuk hard news dan berskala local yaitu dijakarta , bahasa yang
digunakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
Maarif Institute: Sekolah Negeri Rentan
Disusupi Radikalisme
0
Shares
23 Mei,
2017dibaca normal 1 menit
Darraz mengatakan penetrasi kelompok
radikal saat ini terjadi sangat masif di berbagai lini kehidupan
Darraz mengatakan paham radikalisme cenderung susah menyerang
sekolah swasta karena sudah memiliki kurikulum yang ideologis.
tirto.id - Sekolah
negeri lebih rentan disusupi paham-paham radikalisme, hal ini berbeda dengan
sekolah-sekolah swasta karena sudah memiliki kurikulum yang cenderung
ideologis, demikian menurut Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad
Abdullah Darraz.
"Kelompok radikal menganggap sekolah negeri di bawah koordinasi pemerintah merupakan 'lahan kosong' ideologis yang mudah dipenetrasi," kata Darraz di Jakarta, Selasa (23/5/2017), seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Darraz menjelaskan, kecenderungan disusupinya paham radikalisme urung terjadi di sekolah swasta, terutama sekolah keagamaan karena sudah memiliki kurikulum yang ideologis.
Ia mengatakan, sekolah swasta seperti yang dikelola Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya biasanya menanamkan ideologi yang kuat dibandingkan sekolah negeri.
Hal itu, kata dia, berbeda dengan sekolah negeri karena dalam beberapa kasus biasanya menyerahkan program mentoring, yang biasanya berisi materi ideologis, kepada pihak di luar sekolah.
Ia menjelaskan, celah kekosongan itulah yang biasanya dimanfaatkan kelompok radikal dan intoleran untuk menanamkan ideologi yang anti-Pancasila dan antikebhinnekaan di lingkungan sekolah.
"Kelompok radikal menganggap sekolah negeri di bawah koordinasi pemerintah merupakan 'lahan kosong' ideologis yang mudah dipenetrasi," kata Darraz di Jakarta, Selasa (23/5/2017), seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Darraz menjelaskan, kecenderungan disusupinya paham radikalisme urung terjadi di sekolah swasta, terutama sekolah keagamaan karena sudah memiliki kurikulum yang ideologis.
Ia mengatakan, sekolah swasta seperti yang dikelola Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya biasanya menanamkan ideologi yang kuat dibandingkan sekolah negeri.
Hal itu, kata dia, berbeda dengan sekolah negeri karena dalam beberapa kasus biasanya menyerahkan program mentoring, yang biasanya berisi materi ideologis, kepada pihak di luar sekolah.
Ia menjelaskan, celah kekosongan itulah yang biasanya dimanfaatkan kelompok radikal dan intoleran untuk menanamkan ideologi yang anti-Pancasila dan antikebhinnekaan di lingkungan sekolah.
Menurut Darraz, pihak luar sekolah negeri itu biasanya sering menawarkan fasilitas mentoring atau semacamnya yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan. Menurutnya, hal itu bisa bahaya jika tidak ada kendali dan pengawasan yang terpadu.
Ia mengatakan, penetrasi kelompok radikal saat ini terjadi sangat masif di berbagai lini kehidupan dan masuk secara struktural melalui pertarungan politik dan birokrasi.
Menurutnya, dunia pendidikan juga tidak bisa terlepas dari sasaran kelompok tersebut dan hal tersebut harus diwaspadai di tengah kenyataan masyarakat Indonesia yang majemuk.
A.
Unsur Berita
1. What : Sekolah Negeri Rentan Disusupi Radikalisme
2. Who : Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz
3. When : Selasa 23 Mei 2017
4. Where : Mapolres Semarang
5. Why : Sekolah negeri lebih rentan disusupi paham-paham radikalisme, hal
ini berbeda dengan sekolah-sekolah swasta karena sudah memiliki kurikulum yang
cenderung ideologis
6. How : menanamkan ideologi yang kuat.
B.
Gaya Bahasa
Berita
ini termasuk hard news, bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
Pendidikan Kota Medan Terkesan
Tanpa Arah
Senin, 2 Mei 2016 | 09:17
Analisadaily (Medan) - Tudingan DPRD Medan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(Lkpj) Wali Kota Medan TA 2015, tentang buruknya kinerja Kadis Pendidikan Kota
Medan, Marasutan Siregar, agaknya harus ditanggapi serius.
Menurut Ketua Pusat Pendidikan Rakyat (Pusdikra Sumatera
Utara), Mansyur Hidayat Pasaribu, Kadis Pendidikan Kota Medan tidak layak untuk
dipertahankan, karena tidak punya program prioritas. Padahal pagu anggaran
untuk sektor pendidikan di Kota Medan mencapai Rp 1 triliun.
"Kalau anggaran yang ada hanya digunakan untuk gaji
dan pengeluaran rutin, berarti kadis tidak punya visi yang jelas. Artinya,
pendidikan di Kota Medan terkesan tanpa arah," kata Mansyur, Selasa (2/5).
"Sebenarnya bukan hanya masalah anggaran yang tidak
tepat, masalah isu pungli kepada guru-guru di Medan juga sudah lama terdengar.
Untuk sertifikasi ada dugaan pungli. Bukannya dipermudah, kok malah mau di
peras."
Mansyur mengaku miris melihat kondisi pendidikan di Kota
Medan saat ini. Sebab itu, dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, dia ingin
mengingatkan Walikota Medan agar lebih selektif dalam memilih Kadis Pendidikan
yang berkompeten.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan Kota Medan, Marasut Siregar,
mendapat kritik keras dari anggota DPRD Medan. Sebab dari laporan 151
jenis kegiatan, terdapat 67 atau sekitar 60 persen kegiatan yang tidak terlaksana,
termasuk bantuan terhadap siswa miskin dan kesejahteraan guru.
"Ini kan sangat fatal, apalagi kegiatan yang tak
terlaksana itu untuk peningkatan kesejahteraan guru. Kami tidak tau apa yang
bapak kerjakan. Amanat sudah diberikan, kenapa tak dikerjakan," cerca
anggota Pansus, Wong Cun Sen, saat pembahasan, Kamis (28/4) lalu.
Menurut Wong Cun Sen, pihaknya sangat kesal menyikapi
kinerja Marasutan Siregar karena gagal menjalankan amanat menjalankan kegiatan
yang sudah terprogram. Padahal kegiatan tersebut sangat penting, yakni
bantuan miskin sebesar Rp 3,6 miliar, kesejahteraan guru Rp 3 miliar dan
pengadaan komputerisasi online Ujian Nasional Rp 2 miliar. (eal/rzp)
A. Unsur Berita
1. What : Pendidikan kota
medan yang terkesan tanpa arah
2.
When : Selasa 2 mei 2016
3.
Where : Medan
4.
Who : Ketua Pusat
Pendidikan Rakyat (Pusdikra Sumatera Utara), Mansyur Hidayat Pasaribu
5.
Why : Kadis Pendidikan
Kota Medan tidak layak untuk dipertahankan, karena tidak punya program
prioritas
6.
How : dalam momentum Hari
Pendidikan Nasional, dia ingin mengingatkan Walikota Medan agar lebih selektif
dalam memilih Kadis Pendidikan yang berkompeten.
B.
Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news dan berskala local yaitu di
Medan , bahasa yang digunakan dalam berita ini adalah mudah dimengerti dan
tidak bertele-tele
Sandiaga Uno Sebut Program Pendidikan
Pemerintah Belum Merata
Calon
Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Liputan6.com,
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi
hitung cepat Sandiaga Uno, menilai program-program pendidikan yang
selama ini dibuat pemerintah masih belum menyasar seluruh kalangan masyarakat.
"Selama ini sudah berjalan program-program
pendidikan tetapi belum terlalu merata sehingga ada kesenjangan, ada
ketimpangan dari program-program yang belum dirasakan oleh seluruh lapisan
masyarakat," kata Sandiaga saat ditemui di Jalan Otista Raya No.121,
Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017).
Sandiaga pun berharap seluruh warga Jakarta
nantinya bisa mengakses pendidikan tanpa hambatan.
"Selama ini kita menargetkan program yang
mungkin hanya bisa dirasakan segelintir warga. Dengan program-program ke depan
kita harapkan seluruh warga Jakarta dapat mengakses pendidikan tanpa
dibeda-bedakan," pungkasSandiaga.
Sebagai informasi, salah satu fokus program
kerja pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi hitung cepat,
Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah di bidang pendidikan.
Anies-Sandi berencana merevisi Kartu Jakarta
Pintar (KJP) buatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka ingin memperluas
jangkauan KJP yang akan berubah menjadi Kartu Jakarta Pintar Plus atau KJPP.
Jangkauannya untuk anak sekolah usia 6-12 tahun.
KJPP nantinya juga digunakan untuk Kelompok
Belajar Paket A, B, dan C, madrasah, pondok pesantren, dan kursus-kursus
keterampilan, serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
KJPP diklaim mengintegrasikan KJP dengan Kartu
Indonesia Pintar (KIP) terkait pendataan dan distribusi manfaat baik tunai dan
nontunai. Program KJPP ini juga meningkatkan besaran manfaat penerima KJP bagi
anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
KJP plus juga akan diberikan ke semua anak usia
sekolah baik yang mampu ataupun tidak mampu. Sementara peserta didik difabel
dan yatim akan mendapat manfaat yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
KJP Plus ini nantinya memungkinkan terjadinya
pelaporan keuangan otomatis yang dipantau pemerintah dan orangtua. Teknis
laporan ini ditujukan menyederhanakan proses pelaporan yang selama ini
membebani anak, sekolah, dan pemerintah.
Anies-Sandi juga mengklaim keunggulan KJP plus juga
menyasar anak-anak yang sudah bersekolah dan berhenti sekolah atau tidak
bersekolah.
A.
Unsur Berita
1. What : Sandiaga Uno Sebut Program Pendidikan Pemerintah Belum Merata
2. When : Selasa 2 Mei 2017
3. Where : di Jalan Otista Raya No.121, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta
Timur
4. Who : Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi hitung cepat
Sandiaga Uno
5. Why : Selama ini sudah berjalan program-program pendidikan tetapi
belum terlalu merata sehingga ada kesenjangan, ada ketimpangan dari
program-program yang belum dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
6. How : Anies-Sandi berencana merevisi Kartu Jakarta Pintar (KJP)
buatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka ingin memperluas jangkauan KJP
yang akan berubah menjadi Kartu Jakarta Pintar Plus atau KJPP. Jangkauannya
untuk anak sekolah usia 6-12 tahun.
B.
Gaya Bahasa
Berita ini termasuk
hard news dan berskala local yaitu dijakarta , bahasa yang digunakan mudah
dimengerti dan tidak bertele-tele