Kamis, 15 Juni 2017

Analisis 10 berita pendidikan

Alasan Mendikbud Bebaskan Siswa Pilih Mata Pelajaran di UN
Kebijakan itu hanya untuk siswa SMA
Jumat, 20 Januari 2017 | 00:24 WIB
Oleh : Lis Yuliawati, Moh Nadlir
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy. (VIVA/Eduard)
VIVA.co.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, mengungkapkan siswa didik bebas memilih salah satu mata pelajaran sesuai jurusan yang diujikan di ujian nasional. Hal itu bertujuan agar siswa bisa memperdalam materi dari mata pelajaran yang dipilihnya. 
"Karena keterbatasan waktu untuk ujian kan, sehingga nanti kalau pesertanya banyak yang milih, kemudian pilihannya itu materinya karena hanya satu tidak tiga-tiganya, itu kan jadi lebih dalam," kata Muhadjir, Kamis, 19 Januari 2017.
Namun, kebijakan bebas memilih pelajaran itu hanya untuk siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA) sesuai dengan jurusan siswa tersebut. Di luar mata pelajaran wajib yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
"Biar mereka memfokuskan pada perminatan tertentu dan UN untuk pemetaan, tidak ada kaitan dengan lulus atau tidak lulus," katanya.
Dengan begitu, kata dia, pihaknya bisa mengukur kedalaman dan keluasan siswa terhadap materi-materi yang diujikan. Harapannya, materi atau bidang-bidang yang perlu dibenahi akan bisa diketahui.
Menurut dia, siswa dibebaskan memilih pelajaran UN juga tidak berpengaruh terhadap proses seleksi di perguruan tinggi. Sebab, tidak ada hubungannya memilih mata pelajaran di UN dengan seleksi masuk perguruan tinggi. 
Terlebih, hasil UN selama ini tidak menjadi acuan atau tolak ukur masuk perguruan tinggi. "PT (perguruan tinggi) punya standar sendiri dan lebih otonom, menjaga brandingnya," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut. (ren)


ANALISIS BERITA
A.    Unsur Berita :
a.       What : Mendikbud Bebaskan Siswa Pilih Mata Pelajaran di UN
b.      Who : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi
c.       Where : Siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA)
d.      When : Kamis, 19 Januari 2017
e.       Why : Hal itu bertujuan agar siswa bisa memperdalam materi dari mata pelajaran yang dipilihnya
f.       How : kebijakan bebas memilih pelajaran itu hanya untuk siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA) sesuai dengan jurusan siswa tersebut. Di luar mata pelajaran wajib yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
B.     Gaya Bahasa : Berita ini termasuk berita hardnews karena langsung 5w+1h dan bahasa yang digunakan dalam berita mudah di fahami oleh masyarakat, tidak adanya kata-kata yang sulit untuk di mengerti.










Pemerintah Janji Berikan Pendidikan Berkualitas dan Merata
Senin, 15 Mei 2017 - 16:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Foto/Rahmat Sahid.
JAKARTA - Pemerintah berjanji untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada seluruh masyarakat. Pemerintah juga berkomitmen memberikan pendidikan secara merata di seluruh Indonesia.
Berkaitan janji tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengunjungi Provinsi Bengkulu. Puan mengawali dengan mengunjungi SD Negeri 61 dan PAUD Melati di Desa Dusun Baru, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma untuk menyerahkan sejumlah paket bantuan.
"Pada Pasal 3 UU ini ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Puan dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Kantor Bupati Seluma, Provinsi Bengkulu, Senin, (15/5/2017).

Menurutnya peringatan Hardiknas yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2017 bertajuk Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas berkaitan erat dengan fenomena dunia yang berubah cepat dan menuntut kualitas semakin baik. Dia menambahkan, arah dan tujuan pendidikan nasional, seperti diamanatkan UUD 1945 memiliki tujuan utama mencerdaskan kehidupan berbangsa yang diikuti dengan peningkatan iman dan takwa serta pembinaan akhlak mulia para peserta didik. 
"Melalui program KIP ini, diharapkan seluruh anak-anak Indonesia dapat mengenyam pendidikan dan menjadikan anak-anak Indonesia yang maju dan berakhlak mulia,” ucapnya.
(kur)

ANALISIS BERITA
A.    Unsur Berita
a.       What : Pemerintah Janji Berikan Pendidikan Berkualitas dan Merata
b.      Who : Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani
c.       Where :  Provinsi Bengkulu
d.      When : Senin, 15 mei 2017
e.       Why : pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
f.       How : Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengunjungi Provinsi Bengkulu. Puan mengawali dengan mengunjungi SD Negeri 61 dan PAUD Melati di Desa Dusun Baru, Kecamatan Seluma, Kabupaten Seluma untuk menyerahkan sejumlah paket bantuan. 
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news karena langsung berisi 5w+1h dan bahasa yang digunakan dalam berita ini mudah di mengerti untuk semua kalangan masyarakat.

 

Gambia-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan

LONDON - Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gambia, Dr. Badara Alieu Joof bertemu dengan Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran, yang juga Dubes untuk Gambia. Pertemuan digelar bertujuan memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama bidang pendidikan.
Menteri Badara Joof membawa delegasi yang terdiri dari unsur Kementerian Pendidikan Tinggi Gambia, University of The Gambia (UTG) dan lembaga pelatihan Gambia Technical Training Institute (GTTI), kata Pensosbud KBRI Dakar Diman Prihadi kepada Antara London, Kamis (18/5/2017).
Menteri Badara Joof menyampaikan Pemerintah Gambia sangat mengapresiasi bantuan yang selama ini diberikan Pemerintah Indonesia dalam upaya mendukung Gambia membangun sektor pertanian.
Pemerintah RI telah membantu meningkatkan kapasitas petani Gambia melalui Balai Pelatihan Pertanian Agriculture Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang didirikan Pemri tahun 1998.
Menteri Badara Joof memandang kemajuan pembangunan yang dimiliki Indonesia itu menyebutkan "Indonesia is Gambia's neighbour, although not geographically, but conceptually experienced, politically and economically.
Pemerintah Gambia ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia dalam bidang pendidikan fokus pada empat area, yaitu pertanian, pariwisata, teknologi dan engineering.
Ia mengatakan Gambia sangat memerlukan bantuan dari Indonesia dalam mengembangkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologinya khususnya di bidang civil engineering, mechanical dan engineering serta arsitektur.
Di bidang pariwisata, ia menyampaikan Gambia tidak ingin terbatas hanya pada obyek wisata resort dalam menunjang sektor pariwisatanya. Oleh karena itu, Gambia sangat membutuhkan asistensi dan expertise dari Indonesia dalam mengeksploitasi potensi pariwisatanya seperti pengembangan eco-tourismyang saat ini sedang populer di Indonesia.
Sejak 2008 hingga 2016, Pemerintah Indonesia memberikan beasiswa kepada 18 pelajar Gambia melalui skema beasiswa Darmasiswa dan KNB.
Dari 18 pelajar Gambia tersebut, satu orang peserta telah menjadi dosen di University of The Gambia, Gibriel Badjie, yang pada September ini dicalonkan mengikuti World Congress on Indonesianist 2017 yang diadakan di Bali, 4-8 September mendatang.
Joof juga mendorong ditandanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara UTG dengan Universitas Brawijaya (UB) sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara Dubes RI Dakar, UB dan UTG di KBRI Dakar 21 Mei mendatang. (sus)
ANALISIS BERITA
A.    Unsur Berita
a.       What : Gambia-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Pendidikan
b.      When : Kamis, 18 Mei 2017
c.       Who : Dr. Badara Alieu Joof , Dubes RI
d.      Where : Dakar
e.       Why : Memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama bidang pendidikan
f.       How : Pemerintah RI telah membantu meningkatkan kapasitas petani Gambia melalui Balai Pelatihan Pertanian Agriculture Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang didirikan Pemri tahun 1998. Pemerintah Indonesia memberikan beasiswa kepada 18 pelajar Gambia melalui skema beasiswa Darmasiswa dan KNB.

B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk berita hard news yang berskala internasional dan mungkin gaya bahasa yang digunakan kurang di mengerti oleh masyarakat awam Karena terdapat kata-kata berupa bahasa asing atau bahasa inggris.















Problematika Sarana Prasarana Pendidikan Perlu Direspons Cepat
Liputan6.com, Jakarta Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menunjukkan lebih dari 70 persen sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia dalam kondisi rusak dan tidak memenuhi standar operasional yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Hal ini yang mendorong Komisi X DPR membentuk Panja Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri usai memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan beberapa Kepala Dinas Pendidikan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11) lalu.

“RDP ini adalah konfirmasi dari Dapodik bahwa dari 1,8 juta ruang kelas hanya sekitar 466 ribu saja yang baik dan 1,3 jutanya dalam keadaan rusak. Itu artinya hanya sekitar 70 persen sarana prasarana pendidikan yang layak,” tegas Fikri.

Politisi F-PKS itu menekankan, problematika tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Ia menambahkan, pihaknya mengundang perwakilan Kepala Dinas Kabupaten dan Kota untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di daerah setempat. Namun hanya dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

“Sesungguhnya kita juga mengundang perwakilan baik bagian Indonesia Barat, Indonesia Tengah, maupun Indonesia Timur, tapi tidak datang semuanya sehingga perlu dilakukan pertemuan selanjutnya,” imbuh Fikri.

Politisi asal dapil Jateng itu menjelaskan, permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM) baik guru dan tenaga kependidikan juga menjadi salah satu faktor problematika yang terjadi dalam sarana prasarana pendidikan.

“Karena guru sebagai elemen yang sangat vital dalam proses belajar mengajar. Tapi karena kondisinya sangat memprihatinkan maka sarana dan prasarana itu kita selesaikan satu-satu, dan panjanya adalah tentang sarana prasarana pendidikan,” tegasnya.

ANALISIS BERITA
A.    Unsur Berita
a.       What : Problematika Sarana Prasarana Pendidikan Perlu Direspons Cepat
b.      Who : Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri
c.       When : Jakarta, Rabu , 23 November 2016
d.      Where : di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta
e.       Why : Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menunjukkan lebih dari 70 persen sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia dalam kondisi rusak dan tidak memenuhi standar operasional yang sudah ditentukan oleh pemerintah
f.       How : Komisi X DPR membentuk Panja Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah.
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news dan bahasa dalam berita ini mudah dimengerti


















 

Generasi Muda Harus Saling Peduli Pendidikan di Indonesia

PT Ultrajaya Milk bersama Indonesia Mengajar, mengirim 50 pengajar muda ke pelosok Indonesia dalam kampanye pendidikan Shake to Care Moore
Liputan6.com, Jakarta Semua remaja tentunya memiliki cita-cita di masa depan kelak. Namun untuk meraih impian itu membutuhkan modal yang tak ternilai yaitu, ilmu.
Membicarakan ilmu atau pendidikan di Indonesia, tentu membutuhkan upaya yang besar. Bukan hanya diperlukan finansial yang besar, melainkan juga upaya pemerataan sarana pendidikan di Indonesia khususnya di daerah pelosok, seperti di Halmahera, Maluku.
Dalam mewujudkan program kampanye pendidikan, pihak PT Ultrajaya Milk bersama Indonesia Mengajar merekrut lebih dari 50 pengajar muda untuk memberikan pendidikan dasar yang layak bagi anak-anak di pedalaman Indonesia.
"Masalah pendidikan memang tidak akan pernah selesai. Namun setidaknya membenahkan dikit demi sedikit seperti yang dikerjakan Indonesia mengajar ini cukup positif untuk dilakukan bersama," ujar Evi Herawati Trisna, direktur eksekutif Indonesia Mengajar dalam acara Penyerahan Donasi "Shake to Care Mooore" Ultra Milk, Selasa (21/06/2016).
Bentuk komitmen yang dibangun oleh kedua belah pihak ini sudah berjalan selama kurang lebih lima tahun. Partisipasi dan rasa kepedulian remaja Indonesia di bidang pendidikan ternyata cukup besar lewat kampanye ini.
Proses pemilihan pengajar muda dalam kampanye ini melewati tahap seleksi terlebih dahulu, dengan kriteria minimal mengantongi ijazah sarjana strata satu.
Seperti Rahmat Danu Andika, pria lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini telah berhasil menjadi seorang pengajar muda yang dikirim ke pedalaman Halmahera, tepatnya di pulau Bacan, Maluku.
"Waktu tahu ada Indonesia Mengajar, saya mendaftar secara online, waktu itu usia saya masih sekitar 22 atau 23 tahun, gitu. Nah yang mendaftar itu kurang lebih 1.300, tapi yang dipilih hanya 51 orang termasuk saya. Dan pengajar muda yang lolos dikirim ke lima kabupaten di Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya--sebagai generasi penerus bangsa Indonesia--, bukan hanya orang-orang yang berpengalaman atau orang tua saja yang bisa memajukan anak Indonesia ke arah atau masa depan mereka.
Dika sapaan hangat pria berusia 29 tahun ini justru beranggapan bahwa para generasi muda bangsa Indonesia dapat saling berbagi dengan cara ini.
Tak ada kesulitan yang dialami Dika saat mengajar 24 murid SD di sana. Bahkan Dika melihat para murid itu memiliki semangat juga antusiasme yang cukup tinggi untuk belajar dan meraih cita-cita mereka.
A.    Unsur berita
1.      What : Generasi Muda Harus Saling Peduli Pendidikan di Indonesia
2.      Who : PT Ultrajaya Milk
3.      When : 21 Juni 2016
4.      Where : Halmahera, Maluku.
5.      Why : Pendidikan di Indonesia butuh finansial yang besar dan juga butuh pemerataaan pada wilayah pelosok di Indonesia
6.      How : Dalam mewujudkan program kampanye pendidikan, pihak PT Ultrajaya Milk bersama Indonesia Mengajar merekrut lebih dari 50 pengajar muda untuk memberikan pendidikan dasar yang layak bagi anak-anak di pedalaman Indonesia.
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news dan berskala nasional, gaya bahasa dalam berita ini baik dan mudah di mengerti.















 

 

 

 

Pendidikan Indonesia Harus Bertingkat Internasional

Sejak tahun 2000 sampai dengan wisuda hari ini Universitas Timor telah meluluskan 4591 sarjana dari berbagai disiplin ilmu
Liputan6.com, Jakarta Pengamat pendidikan dari Putera Sampoerna Foundation, Nenny Soemawinata mengatakan, pendidikan Indonesia harus berani memulai menuju pada tingkat internasional.
"Untuk mengejar ketertinggalan, kita harus meningkatkan kompetensi yang setingkat dengan internasional," kata Nenny, di Jakarta, Selasa (30/6) sore.
Ia menjelaskan, paling tidak pada tingkatan universitas kompetensinya sudah memasuki standar internasional.
Tingkatan internasional yang dia maksud adalah, mulai dari disiplin ilmu, penguasaan bahasa, materi pengajar serta daya saing yang mulai diperhitungkan.
"Sebentar lagi akan memasuki pasar internasional, maka kompetensi kerja individu bisa jadi akan berhadapan langsung dengan lulusan-lulusan terbaik di negara masing-masing," kata Nenny.
Pada Desember 2015 Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan persaingan tersebut akan menyebabkan banyak kompetisi dalam dunia kerja dan usaha.
Ketika tingkat pendidikan Indonesia bisa memasuki kategori internasional, maka akan lebih mudah bagi individu untuk bersaing dengan lulusan dari luar negeri.
"Setiap tahunnya sekitar 42 ribu lulusan teknik. Yang dibutuhkan sekitar 175 ribu dari berbagai kategori, maka kesempatan bersaing dengan lulusan negara lain akan lebih besar," katanya.
Saat ini berbagai program telah dicanangkan oleh Sampoerna untuk membantu pendidikan Indonesia, diantaranya mempersiapkan sekitar 1000 anak didik bertaraf internasional.
Ia berharap semangat belajar dari masyarakat Indonesia tetap besar untuk membawa kompetensi individu menjadi lebih baik, mengingat kemampuan Indonesia secara individu tidak kalah dengan negara-negara tetangga.
A.    Unsur Berita :
1.      What : Pendidikan Indonesia Harus Bertingkat Internasional
2.      Who : Nenny Soemawinata (Pengamat pendidikan dari Putera Sampoerna Foundation )
3.      When : Selasa, 30 juni 2016
4.      Where : Jakarta
5.      Why : Untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia harus meningkatkan kompetensi yang setingkat dengan internasional
6.      How : Tingkatan internasional yang dia maksud adalah, mulai dari disiplin ilmu, penguasaan bahasa, materi pengajar serta daya saing yang mulai diperhitungkan. Saat ini berbagai program telah dicanangkan oleh Sampoerna untuk membantu pendidikan Indonesia, diantaranya mempersiapkan sekitar 1000 anak didik bertaraf internasional. Ia berharap semangat belajar dari masyarakat Indonesia tetap besar untuk membawa kompetensi individu menjadi lebih baik, mengingat kemampuan Indonesia secara individu tidak kalah dengan negara-negara tetangga.
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk berita hard news dan berskla nasional , bahasa yang digunakan dalam berita ini baik dan mudah dimengerti





 

 

 

 

Anies Ingin Pendidikan di Jakarta Bermutu

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Anies Baswedan di Pasar Pramuka. (Noval/detikcom)
Jakarta - Cagub DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut pemerintah harus selalu memikirkan pendidikan meski ada atau tidaknya hari pendidikan. Bagi masyarakat, hari pendidikan adalah refleksi tahunan.

"Pemerintah punya tanggung jawabnya sendiri (soal pendidikan). Kalau pemerintah itu, ada hari pendidikan dan tidak harus selalu memikirkan soal pendidikan. Bagi kita, masyarakat umum, kenapa ada hari pendidikan, sebetulnya untuk menjadi pengingat saja setiap tahun, bahwa kita seperti ini karena dibantu pendidikan, dan kesempatan bagi kita untuk mengembalikan pada dunia pendidikan," ujar Anies di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017).

Jika telah dilantik menjadi Gubernur DKI, Anies bersama wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno, akan menjadikan pendidikan sebagai prioritas di DKI. Hal ini telah menjadi janji kampanyenya selama turun menyapa warga.

"Kita ingin pendidikan di Jakarta menjadi pendidikan yang bermutu dan tuntas bagi semua. Akses bagi semua itu dibuat baik. Nah tentu PR itu harus dituntaskan dalam bentuk program dan bentuk ukuran-ukuran yang nanti akan kita siapkan sebelum Oktober," kata Anies.

Anies akan resmi memimpin Ibu Kota pada Oktober mendatang. Pihaknya memiliki waktu sekitar 6 bulan untuk menyiapkan berbagai program kerja, salah satunya pendidikan.

"Kita akan fokus pada mutu guru, mutu kepala sekolah, mutu fasilitas, sarana-prasarana, harapan itu akan bisa meningkatkan pendidikan di Jakarta," ujar mantan Mendikbud itu.

Anies juga akan membuat target untuk meningkatkan pendidikan di Ibu Kota. "Nanti kita buat targetnya secara bertahap, dan kita ingin bisa menjangkau yang sudah telanjur putus juga. Karena kenyataannya sudah telanjur putus. Kalau sudah telanjur putus, jangan sampai dibuang, atau didiamkan, tapi justru malah dilibatkan," tuturnya.
 

Ajak Semua Pihak Terlibat Tingkatkan Mutu Pendidikan

Anies mengajak semua pihak ikut merayakan kemajuan pendidikan di Hari Pendidikan Nasional hari ini. Hal itu dilakukan untuk bertanya kepada diri sendiri, apa kontribusi yang diberikan kepada dunia pendidikan.

"Hari Pendidikan Nasional adalah kesempatan bagi kita untuk merayakan kemajuan pendidikan, merayakan hasil pendidikan, sekaligus menanyakan apa yang kami bisa kontribusikan untuk pendidikan," kata Anies

Karena pendidikan, Anies mencontohkan, masyarakat dapat membaca dan lebih maju kesejahteraannya. "Kita semua yang membaca berita
 online, yang menonton berita televisi, yang membaca berita di mana-mana, kemampuan kita membaca itu karena dididik oleh guru. Kemampuan kita menulis itu karena dididik oleh guru dan orang tua kita," ujarnya.

Untuk itu, Hardiknas hendaknya menjadi refleksi bagi tiap orang untuk bertanya kepada diri sendiri, apa yang sudah diberikan kepada dunia pendidikan. Mantan Mendikbud itu mengajak untuk mengembalikan apa yang sudah didapatkan dari dunia pendidikan.
 

"Istilahnya memang kita kembalikan apa yang sudah kita dapat, jadi bukan apa yang kita sumbangkan. Kalau sumbangkan itu seakan kita belum dapat apa-apa, kita berikan apa yang sudah kita dapatkan dari pendidikan," ujarnya.

"Saya mengajak kepada semua di Hari Pendidikan ini untuk merefleksikan apa yang sudah kita berikan, apa yang sudah kita kembalikan. Kalau belum, mari kita berbuat sesuatu untuk pendidikan. Dan kontribusi terbesar untuk kita memberi kontribusi kepada dunia pendidikan adalah dengan kehadiran, keterlibatan," tuturnya.

Cara untuk terlibat dalam dunia pendidikan adalah mendatangi sekolah tempat menimba ilmu. "Sesekali datangi guru yang pernah mengajar kita, lalu tanyakan apa yang bisa kita bantu untuk mereka, ya sekolah kita guru kita. Kalau itu kita lakukan sama-sama, maka insyaallah percepatan peningkatan mutu pendidikan kita insyaallah bisa terbantu," ucapnya.
 
(nvl/idh)
A.    Unsur Berita :
1.      What : Anies Ingin Pendidikan di Jakarta Bermutu
2.      Who : Anies Rasyid Baswedan
3.      When : Selasa 2 Mei 2017
4.      Where : Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur
5.      Why : pemerintah harus selalu memikirkan pendidikan meski ada atau tidaknya hari pendidikan. Bagi masyarakat, hari pendidikan adalah refleksi tahunan. "Kita ingin pendidikan di Jakarta menjadi pendidikan yang bermutu dan tuntas bagi semua. Akses bagi semua itu dibuat baik. Nah tentu PR itu harus dituntaskan dalam bentuk program dan bentuk ukuran-ukuran yang nanti akan kita siapkan sebelum Oktober," kata Anies
6.      How : "Kita akan fokus pada mutu guru, mutu kepala sekolah, mutu fasilitas, sarana-prasarana, harapan itu akan bisa meningkatkan pendidikan di Jakarta," ujar mantan Mendikbud itu.
Anies juga akan membuat target untuk meningkatkan pendidikan di Ibu Kota. "Nanti kita buat targetnya secara bertahap, dan kita ingin bisa menjangkau yang sudah telanjur putus juga. Karena kenyataannya sudah telanjur putus. Kalau sudah telanjur putus, jangan sampai dibuang, atau didiamkan, tapi justru malah dilibatkan," tuturnya.

B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news dan berskala local yaitu dijakarta , bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti


















 

Maarif Institute: Sekolah Negeri Rentan Disusupi Radikalisme

(Ilustrasi) Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abiyoso Seno Aji (kedua kiri) didampingi Bupati Semarang Mundjirin (paling kiri) menjabat tangan pelajar usai deklarasi Pelajar Pelopor Tertib Hukum di Mapolres Semarang yang bertujuan untuk mencegah pelanggaran hukum, penggunaan narkoba, kenakalan remaja, dan radikalisme di kalangan pelajar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.
0 Shares   
Reporter: Alexander Haryanto
23 Mei, 2017dibaca normal 1 menit
Darraz mengatakan penetrasi kelompok radikal saat ini terjadi sangat masif di berbagai lini kehidupan
Darraz mengatakan paham radikalisme cenderung susah menyerang sekolah swasta karena sudah memiliki kurikulum yang ideologis.
tirto.id - Sekolah negeri lebih rentan disusupi paham-paham radikalisme, hal ini berbeda dengan sekolah-sekolah swasta karena sudah memiliki kurikulum yang cenderung ideologis, demikian menurut Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz.

"Kelompok radikal menganggap sekolah negeri di bawah koordinasi pemerintah merupakan 'lahan kosong' ideologis yang mudah dipenetrasi," kata Darraz di Jakarta, Selasa (23/5/2017), seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut Darraz menjelaskan, kecenderungan disusupinya paham radikalisme urung terjadi di sekolah swasta, terutama sekolah keagamaan karena sudah memiliki kurikulum yang ideologis.

Ia mengatakan, sekolah swasta seperti yang dikelola Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya biasanya menanamkan ideologi yang kuat dibandingkan sekolah negeri.
 

Hal itu, kata dia, berbeda dengan sekolah negeri karena dalam beberapa kasus biasanya menyerahkan program mentoring, yang biasanya berisi materi ideologis, kepada pihak di luar sekolah.

Ia menjelaskan, celah kekosongan itulah yang biasanya dimanfaatkan kelompok radikal dan intoleran untuk menanamkan ideologi yang anti-Pancasila dan antikebhinnekaan di lingkungan sekolah.
 

Menurut Darraz, pihak luar sekolah negeri itu biasanya sering menawarkan fasilitas mentoring atau semacamnya yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan. Menurutnya, hal itu bisa bahaya jika tidak ada kendali dan pengawasan yang terpadu.

Ia mengatakan,
 penetrasi kelompok radikal saat ini terjadi sangat masif di berbagai lini kehidupan dan masuk secara struktural melalui pertarungan politik dan birokrasi. 

Menurutnya, dunia pendidikan juga tidak bisa terlepas dari sasaran kelompok tersebut dan hal tersebut harus diwaspadai di tengah kenyataan masyarakat Indonesia yang majemuk.
 
A.    Unsur Berita
1.      What : Sekolah Negeri Rentan Disusupi Radikalisme
2.      Who : Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz
3.      When : Selasa 23 Mei 2017
4.      Where : Mapolres Semarang
5.      Why : Sekolah negeri lebih rentan disusupi paham-paham radikalisme, hal ini berbeda dengan sekolah-sekolah swasta karena sudah memiliki kurikulum yang cenderung ideologis
6.      How : menanamkan ideologi yang kuat. 
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news, bahasa yang digunakan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

 


 

 

Pendidikan Kota Medan Terkesan Tanpa Arah

Senin, 2 Mei 2016 | 09:17

Analisadaily (Medan) - Tudingan DPRD Medan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (Lkpj) Wali Kota Medan TA 2015, tentang buruknya kinerja Kadis Pendidikan Kota Medan, Marasutan Siregar, agaknya harus ditanggapi serius.
Menurut Ketua Pusat Pendidikan Rakyat (Pusdikra Sumatera Utara), Mansyur Hidayat Pasaribu, Kadis Pendidikan Kota Medan tidak layak untuk dipertahankan, karena tidak punya program prioritas. Padahal pagu anggaran untuk sektor pendidikan di Kota Medan mencapai Rp 1 triliun.
"Kalau anggaran yang ada hanya digunakan untuk gaji dan pengeluaran rutin, berarti kadis tidak punya visi yang jelas. Artinya, pendidikan di Kota Medan terkesan tanpa arah," kata Mansyur, Selasa (2/5).
"Sebenarnya bukan hanya masalah anggaran yang tidak tepat, masalah isu pungli kepada guru-guru di Medan juga sudah lama terdengar. Untuk sertifikasi ada dugaan pungli. Bukannya dipermudah, kok malah mau di peras."
Mansyur mengaku miris melihat kondisi pendidikan di Kota Medan saat ini. Sebab itu, dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, dia ingin mengingatkan Walikota Medan agar lebih selektif dalam memilih Kadis Pendidikan yang berkompeten.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan Kota Medan, Marasut Siregar, mendapat kritik keras dari anggota DPRD Medan. Sebab dari laporan 151 jenis kegiatan, terdapat 67 atau sekitar 60 persen kegiatan yang tidak terlaksana, termasuk bantuan terhadap siswa miskin dan kesejahteraan guru.
"Ini kan sangat fatal, apalagi kegiatan yang tak terlaksana itu untuk peningkatan kesejahteraan guru. Kami tidak tau apa yang bapak kerjakan. Amanat sudah diberikan, kenapa tak dikerjakan," cerca anggota Pansus, Wong Cun Sen, saat pembahasan, Kamis (28/4) lalu.
Menurut Wong Cun Sen, pihaknya sangat kesal menyikapi kinerja Marasutan Siregar karena gagal menjalankan amanat menjalankan kegiatan yang sudah terprogram. Padahal kegiatan tersebut sangat penting, yakni bantuan miskin sebesar Rp 3,6 miliar, kesejahteraan guru Rp 3 miliar dan pengadaan komputerisasi online Ujian Nasional Rp 2 miliar. (eal/rzp)
A.    Unsur Berita
1.      What : Pendidikan kota medan yang terkesan tanpa arah
2.      When : Selasa 2 mei 2016
3.      Where :  Medan
4.      Who : Ketua Pusat Pendidikan Rakyat (Pusdikra Sumatera Utara), Mansyur Hidayat Pasaribu
5.      Why : Kadis Pendidikan Kota Medan tidak layak untuk dipertahankan, karena tidak punya program prioritas
6.      How : dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, dia ingin mengingatkan Walikota Medan agar lebih selektif dalam memilih Kadis Pendidikan yang berkompeten.
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news dan berskala local yaitu di Medan , bahasa yang digunakan dalam berita ini adalah mudah dimengerti dan tidak bertele-tele







Sandiaga Uno Sebut Program Pendidikan Pemerintah Belum Merata

Calon Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi hitung cepat Sandiaga Uno, menilai program-program pendidikan yang selama ini dibuat pemerintah masih belum menyasar seluruh kalangan masyarakat.
"Selama ini sudah berjalan program-program pendidikan tetapi belum terlalu merata sehingga ada kesenjangan, ada ketimpangan dari program-program yang belum dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Sandiaga saat ditemui di Jalan Otista Raya No.121, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2017).
Sandiaga pun berharap seluruh warga Jakarta nantinya bisa mengakses pendidikan tanpa hambatan.
"Selama ini kita menargetkan program yang mungkin hanya bisa dirasakan segelintir warga. Dengan program-program ke depan kita harapkan seluruh warga Jakarta dapat mengakses pendidikan tanpa dibeda-bedakan," pungkasSandiaga.
Sebagai informasi, salah satu fokus program kerja pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi hitung cepat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno adalah di bidang pendidikan.
Anies-Sandi berencana merevisi Kartu Jakarta Pintar (KJP) buatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka ingin memperluas jangkauan KJP yang akan berubah menjadi Kartu Jakarta Pintar Plus atau KJPP. Jangkauannya untuk anak sekolah usia 6-12 tahun.
KJPP nantinya juga digunakan untuk Kelompok Belajar Paket A, B, dan C, madrasah, pondok pesantren, dan kursus-kursus keterampilan, serta dilengkapi dengan bantuan tunai untuk keluarga tidak mampu.
KJPP diklaim mengintegrasikan KJP dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) terkait pendataan dan distribusi manfaat baik tunai dan nontunai. Program KJPP ini juga meningkatkan besaran manfaat penerima KJP bagi anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
KJP plus juga akan diberikan ke semua anak usia sekolah baik yang mampu ataupun tidak mampu. Sementara peserta didik difabel dan yatim akan mendapat manfaat yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
KJP Plus ini nantinya memungkinkan terjadinya pelaporan keuangan otomatis yang dipantau pemerintah dan orangtua. Teknis laporan ini ditujukan menyederhanakan proses pelaporan yang selama ini membebani anak, sekolah, dan pemerintah.
Anies-Sandi juga mengklaim keunggulan KJP plus juga menyasar anak-anak yang sudah bersekolah dan berhenti sekolah atau tidak bersekolah. 
A.    Unsur Berita
1.      What : Sandiaga Uno Sebut Program Pendidikan Pemerintah Belum Merata
2.      When : Selasa 2 Mei 2017
3.      Where : di Jalan Otista Raya No.121, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur
4.      Who : Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi hitung cepat Sandiaga Uno
5.      Why : Selama ini sudah berjalan program-program pendidikan tetapi belum terlalu merata sehingga ada kesenjangan, ada ketimpangan dari program-program yang belum dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
6.      How : Anies-Sandi berencana merevisi Kartu Jakarta Pintar (KJP) buatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka ingin memperluas jangkauan KJP yang akan berubah menjadi Kartu Jakarta Pintar Plus atau KJPP. Jangkauannya untuk anak sekolah usia 6-12 tahun.
B.     Gaya Bahasa
Berita ini termasuk hard news dan berskala local yaitu dijakarta , bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan tidak bertele-tele